Dalam industri makanan, keamanan pangan bukan sekadar kewajiban hukum, melainkan fondasi utama untuk membangun kepercayaan konsumen. Produk seperti kue kering, yang banyak diproduksi untuk konsumsi rumah tangga maupun sebagai oleh-oleh, harus memenuhi standar keamanan yang ketat agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Di Indonesia, regulasi keamanan pangan diatur oleh berbagai lembaga, seperti BPOM, Kementerian Kesehatan, dan Badan Standardisasi Nasional (BSN), serta bersinggungan dengan sertifikasi halal dari MUI.
Bagi produsen kue kering, terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), memahami dan memenuhi regulasi ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana regulasi keamanan pangan memengaruhi proses produksi kue kering—mulai dari penggunaan bahan, standar kebersihan, pengemasan, distribusi, hingga pengaruhnya terhadap kepercayaan dan loyalitas konsumen.
Standar Keamanan Pangan: Apa yang Harus Dipenuhi Produsen Kue Kering?
Setiap produk makanan olahan, termasuk kue kering, harus memenuhi beberapa regulasi dan standar keamanan sebelum bisa dipasarkan secara luas, khususnya jika ingin masuk ke ritel modern atau diekspor.
Perizinan dan Registrasi Produk
Di Indonesia, produsen makanan wajib memiliki:
- Sertifikat PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) untuk pelaku usaha skala kecil
- Sertifikat BPOM jika ingin menjual di ritel nasional atau ekspor
- Sertifikasi Halal dari MUI bagi produsen yang ingin menyasar pasar muslim
Dokumen ini menjamin bahwa produk telah melalui uji laboratorium, memiliki kandungan yang aman, serta diproses dalam kondisi higienis.
Label Nutrisi dan Informasi Produk
Regulasi mengharuskan produsen mencantumkan informasi penting seperti:
- Komposisi bahan baku
- Informasi nilai gizi
- Tanggal kadaluarsa dan tanggal produksi
- Nomor izin edar dan label halal (jika ada)
Label ini bukan hanya untuk mematuhi aturan, tapi juga sebagai bentuk transparansi kepada konsumen.
Batasan Bahan Tambahan
BPOM juga mengatur penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP), seperti pewarna, pengawet, dan perisa. Produsen kue kering harus memastikan bahwa penggunaan bahan tersebut berada dalam batas aman yang ditentukan dan sesuai dengan tujuan fungsionalnya.
Pengaruh Regulasi Terhadap Proses Produksi dan Inovasi Produk
Menerapkan standar keamanan pangan bukan hanya soal dokumen, tetapi juga mengubah cara kerja di dalam dapur produksi. Regulasi ini memengaruhi pemilihan bahan, peralatan, kebersihan, dan bahkan resep kue itu sendiri.
Penyesuaian Resep untuk Menghindari BTP Berlebihan
Beberapa resep tradisional mungkin menggunakan bahan yang tidak lagi diizinkan atau terlalu tinggi kandungan gulanya. Produsen harus berinovasi agar tetap menghasilkan rasa lezat dengan formula yang lebih sehat dan sesuai regulasi. Misalnya, mengganti pemanis sintetis dengan gula kelapa, atau mengurangi margarin tinggi lemak trans dengan butter alami.
Pengadaan Bahan Baku Bersertifikat
Produsen kini dituntut untuk menggunakan bahan dari sumber yang jelas, legal, dan bersertifikat. Ini artinya mereka harus memilih pemasok yang bisa menjamin mutu dan legalitas bahan—baik dari sisi kandungan gizi maupun keamanan pangan.
Sanitasi dan Higienitas Lingkungan Produksi
Proses produksi harus mengikuti Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), yang mencakup:
- Sanitasi alat dan tempat produksi secara berkala
- Pemisahan zona kotor dan bersih
- Penggunaan pakaian kerja standar (sarung tangan, penutup kepala, masker)
- Pengendalian suhu penyimpanan dan pemanggangan
Penerapan standar ini meningkatkan kualitas produk dan meminimalisir risiko kontaminasi.
Tantangan yang Dihadapi Produsen Kecil dan UMKM
Meski bertujuan baik, penerapan regulasi keamanan pangan tidak selalu mudah—terutama bagi pelaku UMKM atau produsen rumahan. Banyak dari mereka yang mengalami hambatan administratif, teknis, dan finansial.
Biaya Uji Laboratorium dan Sertifikasi
Mendapatkan sertifikat PIRT atau BPOM memerlukan uji laboratorium, yang biayanya bisa mencapai jutaan rupiah. Bagi produsen kecil, ini menjadi beban finansial yang signifikan. Tak jarang, mereka menunda legalisasi produk karena keterbatasan dana, padahal sertifikasi tersebut sangat penting untuk memperluas pasar.
Kurangnya Edukasi dan Akses Informasi
Masih banyak produsen kue rumahan yang belum paham betul mengenai peraturan keamanan pangan, bahkan tidak tahu harus mulai dari mana untuk mengurus izin usaha atau uji produk. Ketidaktahuan ini membuat banyak usaha tidak berkembang karena terbatasnya akses ke ritel modern atau platform ekspor.
Kendala Fasilitas Produksi
Standar CPPOB mengharuskan dapur produksi memiliki alur kerja dan fasilitas yang memisahkan area kotor dan bersih. Banyak dapur rumahan yang belum memenuhi syarat ini, sehingga membutuhkan renovasi atau pemisahan area kerja agar sesuai regulasi.
Manfaat Jangka Panjang dari Kepatuhan terhadap Regulasi
Meski prosesnya tidak mudah, kepatuhan terhadap regulasi keamanan pangan membawa manfaat besar bagi produsen dalam jangka panjang. Bukan hanya sebagai syarat legal, tetapi juga alat untuk membangun kepercayaan dan memperluas pasar.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Konsumen modern semakin peduli terhadap apa yang mereka konsumsi. Produk yang mencantumkan izin BPOM, label halal, dan informasi nutrisi cenderung dipilih lebih cepat karena dianggap lebih aman dan profesional. Ini meningkatkan citra merek dan memperkuat loyalitas pelanggan.
Membuka Akses ke Ritel Modern dan Ekspor
Dengan legalitas yang lengkap dan sistem produksi yang higienis, produsen bisa menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk toko swalayan besar, marketplace nasional, bahkan pasar ekspor. Ini membuka peluang pertumbuhan yang signifikan dan menjadikan usaha kue kering lebih kompetitif.
Standar Produksi yang Lebih Efisien
Regulasi juga mendorong produsen untuk memiliki sistem kerja yang lebih rapi, terstandar, dan efisien. Hasilnya adalah produk dengan kualitas konsisten, waktu produksi yang terkontrol, dan limbah yang lebih sedikit—semua ini berkontribusi pada efisiensi biaya dan peningkatan keuntungan.
Strategi Adaptasi: Bagaimana Produsen Kue Kering Bisa Patuh Regulasi Tanpa Mengorbankan Kreativitas
Mengikuti regulasi keamanan pangan bukan berarti harus mengorbankan kreativitas. Produsen bisa tetap berinovasi dalam rasa, kemasan, dan pendekatan pemasaran selama tetap menjaga kualitas dan keamanan produk.
Kolaborasi dengan Lembaga Pendamping UMKM
Pemerintah dan berbagai organisasi kini menyediakan program pendampingan dan pelatihan CPPOB secara gratis atau bersubsidi. Produsen bisa bergabung dengan koperasi atau komunitas industri makanan agar lebih mudah mendapatkan akses ke informasi dan jaringan sertifikasi.
Membangun Sistem Produksi Bertahap
Tidak semua perubahan harus dilakukan sekaligus. Produsen bisa memulai dari hal kecil seperti penggunaan bahan yang lebih aman, menjaga sanitasi peralatan, dan mencatat alur produksi harian. Setelah terbiasa, mereka bisa lanjut mengurus PIRT, lalu ke BPOM, dan seterusnya.
Tetap Kreatif dalam Rasa dan Branding
Selama bahan yang digunakan legal dan aman, produsen tetap bisa menciptakan inovasi rasa seperti cookies kopi lokal, nastar stroberi, atau kaastengels rempah. Bahkan, informasi rasa unik ini bisa menjadi nilai jual tambahan saat produk sudah memiliki izin resmi.
Pilih Kue Kering yang Lezat dan Aman di Ina Cookies
Regulasi keamanan pangan bukanlah beban, melainkan alat untuk meningkatkan kualitas industri makanan di Indonesia. Bagi produsen kue kering, memahami dan menjalankan regulasi ini berarti menunjukkan komitmen terhadap kualitas, keamanan, dan kepuasan konsumen.
Salah satu contoh produsen kue kering yang telah menerapkan standar keamanan pangan secara konsisten adalah Ina Cookies. Dengan pengalaman puluhan tahun dan legalitas lengkap, Ina Cookies menghadirkan kue kering yang lezat, bersih, dan terpercaya. Produk-produk seperti nastar, putri salju, kaastengels, hingga almond cookies telah menjadi pilihan utama keluarga Indonesia—bukan hanya karena rasa, tetapi karena jaminan keamanan dan kualitasnya.
🍪 Kunjungi Ina Cookies dan temukan kue kering yang telah lolos uji keamanan pangan, diproduksi secara higienis, dan siap menyempurnakan momen spesial Anda.
Beli Kue Kering di Ina Cookies dan Kunjungi Pameran nya selama lebaran!
Yuk, rasakan langsung kelezatan kue kering premium dari Ina Cookies dengan mengunjungi pameran resmi di berbagai kota! Mulai dari Bandung, Jakarta, Surabaya, hingga Pontianak—Ina Cookies hadir lebih dekat untuk keluarga Indonesia. Kamu bisa beli langsung aneka varian kue kering favorit seperti nastar, kaastengels, putri salju, dan lainnya di official store dan booth pameran terdekat. Selain lebih praktis, kamu juga bisa mencoba langsung tester di lokasi dan mendapatkan penawaran spesial yang sayang untuk dilewatkan.Â
Cek lokasi lengkap dan tanggal pameran Ina Cookies terdekat di kotamu (cek di sini), dan jangan lupa ajak keluarga atau sahabat buat belanja bareng. #KukisnyaKeluargaIndonesia siap memeriahkan momen spesialmu!